Coffee
cho adalah sebuah gerai kopi yang terletak di kawasan kampus Universitas Syiah
Kuala, tepatnya di depan kantor OIA (Office International Affairs). Ownernya bernama
Ilham Maulana yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi UNSYIAH jurusan Akuntansi.
Beberapa
hari yang lalu kami sempat mewawancarai pemiliknya, yaitu Ilham Maulana. Dalam wawancara
tersebut ia banyak bercerita tentang sejarah berdirinya Coffee Cho dan
bagaimana saat ia pertama kali memulai usahanya.
Ilham
Maulana memulai usahanya pada tahun 2009, pada saat itu ia masih berstatus
mahasiswa di Fakultas Ekonomi UNSYIAH. Ia memulai usahanya pertama kali dengan
modal kurang lebih Rp 40.000.000. pada saat itu ilham berjualan di gerobak, dan
sudah memiliki 13 cabang, tetapi pada
tahun 2011 usahanya gagal, dikarenakan kurang fokus dalam menjalankan usaha
karena masih berstatus sebagai mahasiswa dan sulit membagi waktu antara belajar
dan bekerja.
Awal
tahun 2012 ia membuka kembali usahanya dengan satu gerai saja yang diberi nama “Rise
Up”. Sebelumnya gerai kopi tersebut beberapa kali berpindah-pindah tempat
karena belum menemukan tempat yang strategis. Namun pada akhir 2014 Ilham
maulana mulai membuka gerainya di depan kantor OIA dan gerainya diganti nama
menjadi “coffee cho”.
Menurut
Ilham Maulana, ia memilih lokasi tersebut karena letaknya yang strategis,
karena jalan didepan kantor OIA tersebut banyak dilalui oleh mahasiswa UNSYIAH
dan masyarakat sekitar. Pada hari biasa rata-rata ada 50 pengunjung perhari
yang datang ke gerai Coffee cho.
Di
gerai kopi milik Ilham maulana ini, tersedia berbagai minuman berbahan dasar
kopi, mulai dari espresso, cappuccino, sanger arabica, dan lain-lain. Bahan baku
utamanya adalah kopi arabica gayo, yang langsung didatangkan dari kebun kopi
milik keluarganya. Harga percup nya berkisar antara Rp 8.000 sampai Rp 15.000. dan
setiap bulannya mendapatkan omset kurang lebih sebesar Rp 15.000.000.
Alasan
ia memilih kopi arabica adalah karena kopi arabica tidak terlalu pahit dan
tidak banyak mengandung kafein, tidak seperti kopi robusta yang banyak
mengandung kafein dan jauh lebih pahit.
Dalam
menjalankan coffee cho, Ilham maulana mmenerapakan konsep “take away” maksudnya
agar pelanggan membudayakan tidak duduk terlalu lama di kafe. Karena itu, di
gerai coffe cho hanya terdapat sedikit tempat duduk.
Di
akhir wawancara, Ilham Maulana memberikan sedikit motivasi, ia berkata “jika
kalian ingin memulai usaha, alangkah baiknya memulai dari yang kecil, ibaratnya
seperti menaiki tangga, mulailah melangkah dari tangga pertama, jika langsung
melangkah ke tangga kelima dan langkah kita meleset dari sasaran, maka kita
akan terjatuh”. Jadi dapat diambil kesimpulan jika kita melangkah dari tangga
pertama dan menaikinya satu persatu maka kemungkinan jatuhnya akan lebih
sedikit daripada langsung melompat ke tangga kelima. Begitu juga dengan usaha,
jika kita memulainya dari usaha kecil, dan mengembangkan usaha tersebut secara
bertahap, maka kemungkinan gagalnya akan lebih kecil daripada langsung memulai
usaha yang modalnya besar.